NUSANTARAKU
Indonesia tumbuh sebagai negara dengan ragam penduduknya yang majemuk, baik dalam bahasa maupun agama dan masih banyak yang lainnya. Melalui wadah Ideologi Pancasila dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika diharapkan masyarakat Indonesia memiliki hubungan yang harmonis serta bersahabat dalam komunikasi antaragama atau antara kelompok-kelompok yang berbeda keyakinan.
Salah satu implementasi untuk mempererat hubungan harmonis antar agama adalah saling mengucapkan selamat hari raya yang dianut oleh masing-masing kepercayaannya.
Dalam jurnalnya, Juhra Muhammad Arib mengutip pernyataan dari salah satu tokoh ulama yang bernama Syeikh Yusuf al
Qaradhawi, di mana Juhra M mengungkapkan bahwa tidak
ada hal yang mencegah untuk mengucapkan
selamat pada perayaan non-muslim, demikian sebaliknya. Hal ini tentu yang akan terus diangkat ke permukaan dalam konteks sosial guna menjalin keharmonisan.
Di dalam Galatia 6:10 ditegaskan bahwa selagi ada banyak kesempatan, kekristenan diwajibkan untuk berbuat baik kepada semua orang di mana salah satu implikasinya adalah saling menghormati perbedaan agama dalam kemajemukan.
Bentuk kegiatan toleransi antar umat beragama sudah banyak dilakukan oleh berbagai Gereja di Kabupaten Banyuwangi, salah satunya dilakukan oleh Gereja Beth-El Tabernakel "Jemaat" Kristus Ajaib yang ada di daerah selatan Banyuwangi, tepatnya di Kecamatan Siliragung, selain bersilahturahmi kepada tetangga juga memberikan penghormatan melalui ucapan hari raya umat Muslim melalui spanduk atau benner.
Hal ini dilakukan karena Gereja Beth-El Tabernakel berdiri berdampingan di tengah masyarakat yang majemuk dan harmonis di Kecamatan Siliragung selama 49 tahun.
Ditulis dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan (2022) oleh Tim Mahasiswa Kependidikan Islam STAI Publisistik Thawalib Jakarta bahwa kerharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat harus dijaga. Salah satu cara dalam menciptakan kerukunan adalah dengan saling menghormati dan menghargai perbedaan agar tercipta kehidupan yang damai dan tentram.
Dok : GBT Kristus Ajaib
Writer: Adiel Stevanus
Komentar
Posting Komentar